Ini Parah Limbah Pabrik Sarung Berbau Busuk Hantui Pantai Sigandu-Ujungnegoro Batang

    Ini Parah Limbah Pabrik Sarung Berbau Busuk Hantui Pantai Sigandu-Ujungnegoro Batang

    Limbah Pabrik Sarung Berbau Busuk Hantui Pantai Sigandu-Ujungnegoro Batang Sebulan Sekali

    BATANG - Perbatasan pantai Sigandu-Ujungnegoro kini dihantui oleh keberadaan limbah beracun yang membuat air laut berubah warna menjadi hitam pekat. Fenomena yang mengkhawatirkan ini disebabkan oleh limbah pabrik sarung yang secara teratur dibuang ke dalam sungai, mengancam kehidupan masyarakat sekitar.

    Slamet, seorang warga berusia 50 tahun, menggambarkan kondisi tersebut sebagai sebuah peristiwa tahunan yang telah meresahkan warga sekitar. "Ini sudah tahunan. Sekarang pabrik sarung yang masuk ke sini (limbahnya, Red.). Biasanya datangnya malam, satu bulan sekali seperti ini, " ungkapnya, Senin 5 Februari 2024.

    Limbah berwarna hitam pekat tersebut, menurut Slamet, tidak hanya mengubah warna air sungai, tetapi juga menyebabkan iritasi pada kulit. Sebelumnya, sungai tersebut pernah tercemar oleh limbah berwarna merah dengan bau yang lebih busuk dan menyengat.

    Para nelayan di daerah tersebut juga menjadi korban akibat limbah pabrik sarung tersebut. Muara sungai yang menjadi tempat sandar perahu nelayan kini tercemar oleh limbah beracun. "Nelayan harus merasakan gatal dan mencium bau busuk karena bersinggungan saat menarik perahunya menuju bibir pantai, " jelas Slamet.

    Bukan hanya nelayan yang terganggu, tetapi juga warung-warung pinggir pantai yang menjadi saksi bisu dari dampak negatif limbah ini. Bau busuk yang menyengat membuat para pelanggan enggan berlama-lama di sekitar pantai tersebut.

    Sarto, seorang nelayan berusia 52 tahun, mengungkapkan bahwa sungai tersebut sudah berwarna hitam sejak dua bulan lalu. Keberadaan limbah telah mengganggu kehidupan sehari-hari para nelayan dan juga menimbulkan dampak serius pada tambak-tambak ikan warga.

    "Sudah lama ini, sudah dua bulan airnya hitam terus. Airnya bau, ikannya mati. Airnya gatal, di kulit bentol-bentol. Airnya sebenarnya dari pabrik sarung itu, " ujarnya dengan nada prihatin.

    Bukan hanya sekadar mengubah warna air, limbah pabrik sarung ini juga telah menyebabkan kematian massal pada populasi ikan di daerah tersebut. Ikan-ikan yang mati terbawa arus hingga berkumpul di muara sungai, menciptakan pemandangan yang menyesakkan hati.

    "Dulu ada ikan mujaer, nila, bandeng, kena limbah langsung mati semua ikannya. Warga tidak berani mengambil ikan itu, kalau ada pecemaran, " jelas seorang warga Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman.

    Situasi ini menunjukkan eskalasi serius dari masalah pencemaran lingkungan yang harus segera ditangani oleh pihak berwenang. Diperlukan tindakan yang konkret untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar.

    Pemerintah setempat diharapkan segera mengambil langkah-langkah preventif dan penegakan hukum terhadap pabrik yang bertanggung jawab atas pencemaran ini. Keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat juga sangat diperlukan untuk menyuarakan kebutuhan akan lingkungan yang bersih dan sehat.

    Dengan adanya perhatian dan tindakan yang tepat, diharapkan pantai Sigandu-Ujungnegoro dapat kembali menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat serta ekosistem laut yang ada di sekitarnya.

    Paman Adam 

    Lutfi Adam

    Lutfi Adam

    Artikel Sebelumnya

    Wakapolres Batang Pastikan Kesiapan Anggotanya...

    Artikel Berikutnya

    Miris DLH Batang Sebut Tak Punya Anggaran...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Prajurit TNI Dan ADF Laksanakan Latihan Operasi Evakuasi Non Kombatan
    Dishanpan Jateng Gelar Gerakan Pangan Murah di Batang
    Kodim 0736/Batang Melaksanakan Tradisi Pelepasan Anggota Yang Akan Memasuki Masa Pensiun
    Kepala BPKAD Batang, Imbau Wajib Pajak Bayar PBB-P2 Sebelum Jatuh Tempo
    Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki didampingi Forkopimda Kabupaten Batang meninjau pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak secara daring dan langsung
    Pelaku Ekraf Diberikan Pelatihan Digital Marketing Oleh Disparpora Batang
    Bupati Batang Penuhi Janji Selesaikan Sertifikat Tanah Ke Kepala Korwil VII KPK
    Dandim 0736/Batang Bacakan Amanat Pangdam IV/Diponegoro Dalam Upacara Bendera 17 an
    Luar Biasa Pengusaha Sukses Yang Juga Sekretaris Pemuda Pancasila Batang, Secara Resmi Mendeklarasikan Dukungannya Kepada Bakal Bupati Batang nomer urut 2 FAIZ SUYONO
    Hari Ini Resmi Beroperasi Gerbang Tol KITB , Segini Tarifnya
    Calon Bupati Batang Faiz Kurniawan, Dampingi Ahmad Muzani Simulasi Makan Bergizi 3000 siswa di Batang 
    Langkah Pasti Kukuh Fajar Rhomadhon, S.E., Caleg Incumben DPRD Kabupaten Batang PKB Dapil 4 Nomer Urut 1 Tampil Dengan Visi Misi Aspiratif, Solutif, Dan Berorientasi Pada Kebutuhan Masyarakat
    Begini Tips Memilih Pemimpin Menurut Ketua Umum KJK Slamet S : Fokus pada Visi dan Misi dalam Pilkada Batang
    Pj Bupati Batang Usulkan Rp16 Miliar Rencana Pembangunan Prioritas di Kabupaten Batang
    Setelah Menang di Pilbup Batang 2024, Janji  Faiz Kurniawan Siap Naikkan Tunjangan Guru Madin Jadi Rp 2,4 Juta Itu Pasti Setelah Pelantikan 
    Lanjutkan Fondasi Ekonomi Jokowi, Prabowo-Gibran Siap Genjot Pertumbuhan Ekonomi 7% Lewat 8 Program Strategis

    Ikuti Kami